Sebagai wanita, hukumnya wajib untuk selalu menjaga kesehatan organ intim. Selain selalu
menjaga kebersihan vagina, Anda juga tak boleh menyepelekan gejala tertentu, yang bisa
jadi pertanda adanya gangguan kesehatan.
Gejala yang muncul merupakan cara tubuh untuk memberitahu Anda adanya masalah. Misalnya,
rasa sakit yang luar biasa saat berhubungan intim, atau kejang otot vagina.
"Meskipun Anda merasa malu dengan gejala yang muncul, hal terbaik adalah berkonsultasi dan
memeriksakan diri ke dokter," kata Michele Curtis, MD, a profesor obstetri dan ginekologi
University of Texas, Amerika Serikat, dikutip dari Woman's Day.
1. Keputihan
"Saat Anda berovulasi di tengah siklus menstruasi, tubuh dalam puncak kesuburan. Vagina
akan mengeluarkan cairan lebih banyak dibandingkan biasanya," kata Sandra Reed, MD, juru
bicara American Congress of Obstetricians and Gynecologists.
Kondisi tersebut merupakan hal normal. Namun, jika cairan bergumpal, putih dan bentuknya
seperti keju cottage, kemungkinan Anda mengalami infeksi jamur. Hal ini disebabkan Ini
pertumbuhan berlebih jamur candida, yang selalu ada dalam vagina. Stres, sakit, konsumsi
obat tertentu bisa jadi penyebabnya.
Tapi, jika keputihan berkepanjangan, warnanya juga berubah jadi kehijauan atau kekuningan,
bisa jadi Anda mengalami penyakit menular seksual. Untuk itu, segera periksakan diri ke
dokter.
2. Gatal kemerahan
Jika vagina terasa gatal, kemerahan dan terlihat meradang, Anda mungkin mengalami
dermatitis vulva. Ini merupakan reaksi alergi terhadap suatu iritan, yang sumbernya bisa
apa pun, seperti gel mandi atau serat pakaian sintetis.
"Kadang-kadang ruam yang muncul setelah berhubungan seksual, mungkin karena sang wanita
alergi terhadap kondom lateks atau cairan pelumas. Bisa jadi juga alergi terhadap sperma,
urin atau keringat pasangan," kata Dr Curtis.
Ruam juga bisa jadi gejala herpes. Biasanya dimulai dengan sensasi kesemutan dan kemudian
terdapat benjolan merah kecil atau luka lecet berwarna putih. Jika Anda atau pasangan Anda
memiliki gejala herpes, sebaiknya hindari dulu berhubungan seksual dan periksakan diri ke
dokter.
3. Nyeri saat buang air kecil
Jika frekuensi buang air kecil Anda cukup sering dan disertai rasa sakit, bisa jadi dipicu
infeksi saluran kemih. Faktanya, hubungan seksual yang terlalu sering dapat meningkatkan
risiko infeksi kandung kemih.
"Hubungan seks juga dapat memperparah infeksi kandung kemih dan menyebabkan infeksi yang
lebih serius, disebut sistitis," kata Dr. Curtis.
Yuk sista sista mulai dari sekarang sudah tau dong Jangan Sepelekan Gangguan Organ Intim
tersebut yah, kini ada herbal aman untuk dikonsumsi kalian semua agar terhindar namanya
Kanker Serviks..
Jika mau konsultasi bisa sms/call ke call center di 0813.8191.5677